twitter
rss



BAB I
PENDAHULUAN


   A.   LATAR BELAKANG
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.


   B.   RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam laporan ini adalah :
1.   Apa itu Wireless LAN ?
2.   Apa itu Wi-Fi ?
3.   Bagaimana cara instalasi Wireless LAN menggunakan Access Point ?


   C.   TUJUAN
Dari permasalahan yang telah dikemukakan dalam makalah ini, maka tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1.     Memahami apa itu Wireless LAN.
2.     Memahami apa itu Wi-Fi.
3.     Mengetahui cara instalasi Wireless LAN menggunakan Access Point.



   D.   KEGUNAAN / MANFAAT
Memberi wawasan untuk membuat koneksi Wi-Fi menggunakan Access Point.

BAB II
PEMBAHASAN


A.      LANDASAN TEORI
1.  Pengertian Wireless LAN
Teknologi Wireless LAN (WLAN) membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

2.   Pengertian Wi-Fi
Wi-Fi atau wireless Fidelity adalah nama lain yang diberikan untuk produk-produk yang mengikuti spesifikasi 802.11. Sebagaian besar pengguna komputer lebih mengenal Wi-Fi card/adapter dibanding dengan 802.11 card/adapter. Wi-Fi merupakan merek dagang dan lebih populer dibanding kata ”IEEE 802.11”. Ada juga yang mengatakan bahwa istilah Wi-Fi hanya untuk peralatan yang mendukung spesifikasi IEEE 802.11b. Karena didasari banyaknya produk yang dibuat mengikuti standart 802.11b dan istilah Wi-Fi digunakan ketika 802.11b dibuat.
Teknologi WiFi atau yang lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) telah banyak diimplementasikan oleh masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri. Selain untuk aplikasi privat,  WLAN juga banyak digunakan untuk aplikasi public (hotspot). Wi-Fi yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

3.    Keunggulan dan Kelemahan jaringan Wi-Fi
·     Keunggulan jaringan WiFi yaitu sebagai berikut:
- biaya pemeliharaan murah.
- infrastruktur berdimensi kecil.
- pembangunannya cepat.
- mudah dan murah untuk direlokasi.
- mendukung portabilitas.
·     Kelemahan jaringan WiFi adalah:
- Biaya peralatan mahal.
- Delay yang sangat besar.
- Kesulitan karena masalah propagasi radio.
- Mudah untuk terinterferensi.
- Kapasitas jaringan kecil, karena keterbatasan spectrum.
- Keamanan atau kerahasian data kurang aman.

4.   Akses Internet
Sebuah alat Wi-Fi dapat terhubung ke Internet ketika berada dalam jangkauan sebuah jaringan nirkabel yang terhubung ke Internet. Cakupan satu titik akses atau lebih (interkoneksi) — disebut hotspot.
Hotspot adalah istilah bagi sebuah area dimana orang bisa mengakses internet, asal menggunakan laptop atau PDA dengan fitur WiFi (Wireless Fidelity) sehingga bisa berinternetan tanpa kabel.


5.   Konfigurasi
a.      Siapkan alat dan bahan berikut :
1 UnitAccess Point;
1 Kabel UTP Straight;
2 unit komputer/laptop untuk dijadikan server/client.
b.     Nyalakan access point dan hubungkan ke komputer server dengan menggunakan kabel UTP jenis straight.Sebelum memulai konfigurasi, access point perlu direset terlebih dahulu.
c.      Cari lubang kecil yang biasanya berada di bagian belakang access point,didalamnya terdapat tombol untuk mereset access point
d.     Tekan tombol di lubang kecil tersebut dan tahan selama 8 sampai 10 detik.Selama Anda menekan tombol pada lubang kecil tersebut, matikan power access point dan nyalakan kembali.
e.      Tunggu beberapa saat sampai access point menyala kembali, baru Anda bisa melepaskan tombol pada lubang kecil yangAnda tekan tadi.
f.      Menghubungkan Server denganAccess Point
g.     Secara default access point memiliki IP tertentu, Anda bisa melihat IP defaultdibagian bawah access point. Jadi untuk menghubungkan server ke access point, Kita perlu menyesuaikan ip server dengan ip milik access point.
h.     Sebagai contoh, dalam praktik ini access point yang Saya gunakan memiliki IP
192.168.1.254/24
. Maka komputer server Saya beri IP
 192.168.1.1/24
 agar bisasaling terkoneksi.
i.       Berikut adalah cara untuk merubah IP pada komputer server (Windows 7/8/8.1) :
j.       Masuk ke  Control Panel - Network and Internnet - Network and Sharing Center .
k.     Klik pada koneksi access point, di komputer yang saya gunakan namakoneksinya adalah “Ethernet” (bisa berbeda untuk setiap komputer).
l.       Muncul jendela baru mengenai detail koneksi, klik pada tombol “Properties”.
m.   Klik pada properti “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)”.
n.     Kemudian klik tombol “Properties”.
o.     Akan muncul jendela baru yang berisi kolom-kolom dimana Anda bisamemasukkan IP baru untuk komputer.
 Jika sudah selesai mengeset IP klik “OK ” untuk menutup jendela

p.     Membuka Panel Access Point
Panel access point dapat dibuka melalui browser dengan cara mengetikkan IP access point pada address bar kemudian tekan Enter.
IP default access point disini adalah 192.168.1.254
q.     Kemudian akan muncul pop-up yang meminta Anda untuk memasukkan username dan password panel. Secara default, usernamenya adalah admin, sedangkan passwordnya juga admin. Setelah itu panel akan terbuka seperti gambar di bawah ini.



r.      Tahap 4 : Merubah IPAccess Point
     Setelah itu, kita perlu merubah IP access point atau membiarkannya secara default. Namun merubah IP sangat disarankan, berikut langkah-langkah untuk merubah IP access point.
s.      Buka panel access point, kemudian klik menu “Network ” pada bagiansidebar kiri panel.
t.       Kemudian masukkan properti yang diinginkan pada kolom yangdisediakan. Pada praktek ini, Saya merubah IP access point menjadi
192.168.4.254/24.Jika sudah, klik tombol “Save
u.     Kemudian akan muncul tampilan berikut yang menandakan IP berhasil diganti.

v.     Setelah IP Access Point berhasil dirubah, maka Anda perlu menyesuaikan IP server lagi agar bisa terhubung dengan access point kembali. Caranya seperti yang dijelaskan pada Tahap 1. Pada praktek ini, Saya menggunakan IP 192.168.4.1/24 pada server.

w.    Tahap 5 : Merubah Username dan Password PanelAccess Point
     Untuk faktor keamanan Anda sangat dianjurkan untuk merubah username dan password default access point (admin:admin).
-Berikut langkah-langkah merubah username dan password pada panel access point :
-Buka panel dengan mengakses IP access point yang tadi sudah diganti melalui browser (192.168.4.254). Sama seperti sebelumnya Anda akan diminta memasukkan username dan password untuk login.
x.     Klik pada menu “System Tools” pada side bar kiri panel
 Anda akan melihat beberapa sub menu dibawah “
System Tools”, klik padasubmenu “Password”.
y.     Masukkan username dan password yang lama, kemudian masukkan username dan password baru pada kolom yang disediakan. Disini saya merubah username dan password menjadi tammam:tammam123
 Setelah itu klik tombol “Save” untuk menyimpan perubahan


SIMULASI KONFIGURASI ROUTING PROTOKOL OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) PADA CISCO PACKET TRACER

A.    Tujuan
1.     Siswa dapat memahami konsep routing OSPF dengan perangkat Cisco.
2.     Siswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan cisco router dengan protocol OSPF.

B.    Landasan Teori
OSPF merupakan routing protocol standart, OSPF merupakan sebuah protocol penterjemah antar routing protokol atau route redistribute. Memanfaatkan algoritma Shortest Path First (SPF); dimana jalur terbaik adalah jalur yang mempunyai cumulative cost yang paling rendah. Tidak ada batasn penentuan cost ini. OSPF mendasarkan matric dari cost yang berbeda-beda antar vendor. CISCO menerapkan penghitungan cost berdasarkan rumus: 108/BW
Ada 5 tipe paket yang digunakan oleh OSPF:
1. Hello packet
2. Link State Request (LSR)
3. Link State Update (LSU)
4. Database Description
5. Link State Acknoeledgement (LSAck)
OSPF juga mirip dengan EIGRP dimana terdapat 3 table, yaitu adjacency table (berisi neighbour-neighbour). OSPF juga melakukan auto summary, sehingga mendukung sepenuhnya VLSM & CIDR. OSPF kiga memanfaatkan process ID seperti EIGRP; Namun router - router yang menjalankan OSPF tidak perlu menggunakan process. ID yang sama untuk saling berkomunikasi karena OSPF menggunakan sistem area. Area pada OSPF menentukan batasan update packet dapat dikirim ke router mana saja. Hal ini akan memelihara bandwidth, karena perubahan pada salah satu router di satu area tidak "merembet" ke luar are tersebut.
3Area yang wajib ada dalam topologi OSPF adalah area O, yaitu backbone area. OSPF juga mendukung autentikasi dengahn2 tipe: yaitu clear text dengan MD5. OSPF hanya mengenal: BMA(Broadcast Multi Access) Router2-Hub-Router2, NBMA, P2MP, VL

C.    Alat dan Bahan
1.     Aplikasi Cisco Packet Tracer
2.     1 unit PC

D.    Langkah kerja
*Menyalakan PC lalu setelah masuk ke desktop, membuka Cisco Packet Tracer
pada desktop.
*Membuat rangkaian jaringan dengan konfigurasi seperti berikut.

*Mengkonfigurasi Router melalui CLI
*Klik pada router 1 lalu pilih menu CLI seperti berikut.
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int s0/0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit

R1(config)#int s0/0/1
R1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit

R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit

*Lakukan konfigurasi pada router 2, klik pada router 2 lalu pilih menu CLI seperti berikut.
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int s0/0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit

R2(config)#int s0/0/1
R2(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit

R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit

*Lakukan konfigurasi pada router 3, klik pada router 3 lalu pilih menu CLI seperti berikut.
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R3
R3(config)#int s0/0/0
R3(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
R3(config-if)#clock rate 64000
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit

R3(config)#int s0/0/1
R3(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
R3(config-if)#clock rate 64000
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit

R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip add 192.168.30.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit

*Lakukan konfigurasi pada router 3, klik pada router 3 lalu pilih menu CLI seperti berikut.
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R4
R4(config)#int s0/0/0
R4(config-if)#ip add 192.168.4.2 255.255.255.0
R4(config-if)#clock rate 64000
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit

R4(config)#int s0/0/1
R4(config-if)#ip add 192.168.3.2 255.255.255.0
R4(config-if)#clock rate 64000
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit

R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip add 192.168.40.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#exit

*Beri IP address pada tiap PC.
Untuk PC 1 : Address : 192.168.10.2
 Netmask : 255.255.255.0
 Gateway : 192.168.10.1
Untuk PC 2 : Address : 192.168.20.2
 Netmask : 255.255.255.0
 Gateway : 192.168.20.1
Untuk PC 3 : Address : 192.168.30.2
 Netmask : 255.255.255.0
 Gateway : 192.168.30.1
Untuk PC 4 : Address : 192.168.40.2
 Netmask : 255.255.255.0
 Gateway : 192.168.40.1
* Lakukan konfigurasi dynamic OSPF routing pada tiap router.
*Mulai dari router 1, konfigurasi dengan perintah-perintah sebagai berikut :
R1>en
R1#conf t
R1(config)#no router rip
R1(config)#do copy run start
R1(config)#route ospf 10
R1(config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0 area 1
R1(config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 area 1
R1(config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0 area 1
R1(config)#log-adjacency-changes
R1(config)#exit
*Lakukan pada router 2, konfigurasi dengan perintah-perintah sebagai berikut :
R2>en
R2#conf t
R2(config)#no router rip
R2(config)#do copy run start
R2(config)#route ospf 10
R2(config)#network 192.168.20.0 255.255.255.0 area 1
R2(config)#network 192.168.4.0 255.255.255.0 area 1
R2(config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0 area 1
R2(config)#log-adjacency-changes
R2(config)#exit
 *Pada router 3, konfigurasi dengan perintah-perintah sebagai berikut :
R3>en
R3#conf t
R3(config)#no router rip
R3(config)#do copy run start
R3(config)#route ospf 10
R3(config)#network 192.168.30.0 255.255.255.0 area 1
R3(config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 area 1
R3(config)#network 192.168.3.0 255.255.255.0 area 1
R3(config)#log-adjacency-changes
R3(config)#exit
 *Dan untuk router 4, konfigurasi dengan perintah-perintah sebagai berikut :
R4>en
R4#conf t
R4(config)#no router rip
R4(config)#do copy run start
R4(config)#route ospf 10
R4(config)#network 192.168.40.0 255.255.255.0 area 1
R4(config)#network 192.168.3.0 255.255.255.0 area 1
R4(config)#network 192.168.4.0 255.255.255.0 area 1
R4(config)#log-adjacency-changes
R4(config)#exit
E.     Tes Konfigurasi dan Koneksi
  1. Cek table routing :
Router#show ip route ospf
  1. Cek ip neighbor:
Router#show ip ospf neighbor